Aturan Baru Pengganti Financial Fair Play Untungkan PSG dan Man City, Barcelona Ketar-ketir

By Dwi Aryo Prihadi - Sabtu, 9 April 2022 | 17:25 WIB
Nasser Al-Khelaifi , pebisnis Qatar yang juga pemegang saham di Paris Saint-Germain.

Klub hanya diperbolehkan mengalami kerugian maksimal 60 juta euro selama tiga musim, meningkat dari sebelumnya (30 juta euro).

Kendati demikian, klub yang masuk kategori sehat secara finansial boleh menambahkan kerugian hingga 10 juta euro lagi.

Sedangkan pengendalian biaya mengacu pada apa yang disebut oleh FSCLR sebagai aturan biaya skuad.

Peraturan tersebut membatasi pengeluaran untuk gaji, transfer, dan biaya agen hingga 70 persen dari pendapatan klub.

Peraturan baru itu akan mulai berlaku pada Juni 2022 dan akan ada implementasi bertahap selama tiga tahun untuk memberi klub waktu untuk beradaptasi.

Klub-klub masih diizinkan untuk membelanjakan 90 persen dari pendapatan untuk transfer, gaji, dan biaya agen pada musim 2023-2024.

Baca Juga: Diabaikan Messi dan Neymar, Bek PSG Ini Ngambek dan Ingin Hengkang

Jumlah tersebut akan turun menjadi 80 persen pada musim 2024-2025 dan menjadi 70 persen pada musim berikutnya.

Dilansir SuperBall.id dari Le Parisien, Paris Saint-Germain (PSG) dinilai memiliki keuntungan dengan aturan baru di atas.

Pasalnya, penangguhan aturan sebelum batas 70 persen akan memberi PSG sarana untuk menawarkan kontrak baru kepada Kylian Mbappe.