Media asal Inggris tersebut memuji ketenangan Terens dalam melewati pemain lain.
Di sisi lain, mereka mengkritik minimnya teknologi di sepak bola Indonesia soal statistik detail pemain di lapangan.
(Baca Juga: VIDEO - Kocak, Michael Essien Berbelanja dengan Bahasa Sunda)
"Karena kurangnya teknologi di sepak bola Indonesia, kita mungkin tidak tahu persis berapa kecepatan Puhiri saat mencetak gol ketiga untuk Borneo pada malam itu," tulis Daily Mail.
Terens sendiri kepada SuperBall.id dan BolaSport.com mengungkapkan perasaannya soal golnya yang menjadi viral di dunia.
"Semua itu timbul dari percaya diri dan harus yakin bahwa bola yang kita kejar atau bawa bisa didapatkan," kata Terens.
"Sepak bola adalah pekerjaan kami. Mau tidak mau kami harus yakin atau percaya diri bahwa kami orang Indonesia bisa sehebat pemain Eropa," ujarnya menambahkan.
Dia juga mengungkapkan sebuah rahasia di balik kecepatannya menggiring bola.
(Baca Juga: Suporter Tiga Klub Liga 1 Berebut Spasojevic)
Pemain berusia 21 tahun itu mengaku banyak belajar dari Boaz Solossa dalam hal lari cepat.
"Kalau sprint, ya saya selalu melihat kakak Boaz. Kakak Boaz adalah idola saya dari kecil," ujar Terens.
Editor | : | Aidina Fitra |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar