Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Malaysia Mulai Hentikan Proyek Naturalisasi Pemain, Timnas Indonesia Bagaimana?

By Muhammad Respati Harun - Jumat, 20 Agustus 2021 | 12:00 WIB
Para pemain Timnas Indonesia menyanyikan lagu Indonesia Raya sebelum tampil dalam Kualifikasi Piala Dunia 2022 di Dubai, Uni Emirat Arab.
PSSI.ORG
Para pemain Timnas Indonesia menyanyikan lagu Indonesia Raya sebelum tampil dalam Kualifikasi Piala Dunia 2022 di Dubai, Uni Emirat Arab.

SUPERBALL.ID - Timnas Malaysia mulai menghentikan proyek naturalisasi pemain, lantas bagaimana dengan Timnas Indonesia?

Dalam beberapa tahun terakhir, Timnas Malaysia bisa dikatakan sangat gencar dalam menerapkan proyek naturalisasi pemain.

Melalui proyek naturalisasi, Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) berharap tim nasionalnya bisa membaik secara signifikan.

Salah satu pemain yang bisa dikatakan cukup tenar dan dinaturalisasi oleh Malaysia adalah Dion Cools.

Cools merupakan salah satu pemain tim reguler klub Liga Denmark, Midtjylland, dan bahkan berpengalaman di Liga Champions.

Namun, bukannya memberi prestasi, keberadaan pemain naturalisasi justru menjadi bumerang bagi Timnas Malaysia.

Dalam artikel SuperBall.id pada 18 Agustus lalu, beberapa pemain naturalisasi bahkan dianggap sebagai biang kegagalan Timnas Malaysia di Kualifikasi Piala Dunia 2022 lalu.

Baca Juga: Shin Tae-yong Pastikan Tanggal Kedatangannya ke Indonesia, Tugas Seabrek Menanti

Dalam kualifikasi tersebut, Timnas Malaysia yang ditangani oleh Tan Cheng Hoe hanya finis di peringkat ketiga Grup G.

Pemain naturalisasi yang mendapat sorotan oleh publik Malaysia itu adalah Mohamadou Sumareh, Liridon Krasniqi, dan Guilherme de Paula.

Pemain naturalisasi Timnas Malaysia Mohamadou Sumareh (kedua dari kiri) selebrasi seusai membobol gawang Timnas Indonesia dalam Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia putaran kedua di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, 5 September 2019.
THE-AFC-COM
Pemain naturalisasi Timnas Malaysia Mohamadou Sumareh (kedua dari kiri) selebrasi seusai membobol gawang Timnas Indonesia dalam Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia putaran kedua di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, 5 September 2019.

Dilansir SuperBall.id dari New Straits Times, Presiden FAM, Datuk Hamidin Amin, angkat bicara soal tanggapan publik tersebut.

"Saya rasa tidak adil menyalahkan dua pemain naturalisasi atas kinerja tim secara keseluruhan," ucap Hamidin.

Hamidin merasa bahwa Timnas Malaysia memang wajar kalah karena kalah peringkat dibanding Uni Emirat Arab atau Vietnam.

Baca Juga: Ingin Gabung Timnas Indonesia, Sandy Walsh Didukung Shin Tae-yong tapi Ditolak Indra Sjafri

Selain itu, timnas berjuluk Harimau Malaya itu juga dirasa masih berada di jalan yang benar untuk lolos ke Piala Asia.

Meski demikian, seakan merespons positif opini publik Malaysia, FAM menunda program naturalisasi pemain.

"Naturalisasi pemain adalah sesuatu yang diperbolehkan oleh FIFA, tapi kami telah memutuskan untuk menunda program," ujar Hamidin.

Hamidin mengaku FAM akan mengevaluasi segala sesuatu yang terkait dengan program naturalisasi pemain.

"Kami akan mengevaluasi segala sesuatu tentang pemain yang dinaturalisasi, termasuk kebutuhan mereka di masa depan," ucap Hamidin.

Baca Juga: Shin Tae-yong Ditinggal Tiga Asistennya, Persiapan Timnas Indonesia Semakin Runyam

"Tetapi, untuk saat ini, kami menangguhkan program tersebut," tambah Hamidin.

Meski demikian, FAM masih memberi kebebasan kepada klub jika ada yang ingin melakukan naturalisasi pemain.

"Namun, terserah klub M-League (Liga Malaysia) jika ingin menaturalisasi pemainnya," tutur Hamidin.

Kebijakan Malaysia yang menangguhkan proyek naturalisasi pemain itu tentu berbanding terbalik dengan apa yang dilakukan oleh Timnas Indonesia.

Baca Juga: Pernah Main Bareng di Timnas, Saddil Ramdani Sambut Debut Syahrian Abimanyu di Liga Malaysia

Tidak seperti Malaysia, PSSI justru seakan memberi kode bahwa proyek naturalisasi masih akan jalan terus.

Kode tersebut diungkapkan oleh Sekretaris Jenderal PSSI, Yunus Nusi, usai memastikan status Ezra Walian di Timnas Indonesia.

Yunus mengungkapkannya melalui laman YouTube PSSI pada 1 Juli lalu.

Dalam video tersebut, Yunus mengungkap bahwa PSSI memberi kebebasan kepada sang pelatih, Shin Tae-yong, soal pemain naturalisasi.

"PSSI akan menunggu rekomendasi dari Shin siapa saja pemain yang akan dinaturalisasi," ujar Yunus.

Baca Juga: Akan Segera Kembali ke Indonesia, Shin Tae-yong Sudah Tunjuk Asisten Baru?

Yunus juga berujar bahwa PSSI telah belajar banyak dari kasus Ezra Walian yang statusnya menggantung selama bertahun-tahun.

Oleh karena itu, Yunus mengaku PSSI bertekad akan lebih serius dalam melakukan proses naturalisasi pemain ke depannya.

Setelah Ezra, Timnas Indonesia memang santer akan menaturalisasi sejumlah pemain.

Nama-nama seperti Elkan Baggott, Kevin Diks, serta Sandy Walsh memang santer dikabarkan akan segera "diamankan" oleh Timnas Indonesia.

"Kalau mau mengurus naturalisasi, memang harus serius dan disiapkan semua," tambah Yunus.

Baca Juga: Musuh Bebuyutan Timnas Indonesia Bekukan Naturalisasi Pemain.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh BolaSport.com (@bolasportcom)


Editor : Ragil Darmawan
Sumber : PSSI TV, SuperBall.id

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X