Advertorial

Percepat Vaksin untuk Anak Berkebutuhan Khusus, Kolaborasi Berbagai Pihak Diperlukan

By Nana Triana - Kamis, 23 September 2021 | 17:36 WIB
Dialog Rabu Utama Forum Merdeka Barat 9 (FMB 9) – KPCPEN, Rabu (20/9/2021).
Dialog Rabu Utama Forum Merdeka Barat 9 (FMB 9) – KPCPEN, Rabu (20/9/2021).

SUPERBALL.ID - Perlindungan kesehatan di masa pandemi Covid-19 bagi anak berebutuhan khusus (ABK) membutuhkan upaya dan perhatian lebih. 

Oleh sebab itu, guna memastikannya pemerintah mendorong kerja sama dengan berbagai pihak baik dari komunitas, lembaga kesehatan, termasuk pihak swasta.

Salah satu lembaga yang ikut serta berkontribusi dalam percepatan vaksin bagi ABK dan penyandang disabilitas adalah Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB). Yayasan tersebut giat melaksanakan layanan vaksinasi melalui sentra vaksinasi lantatur (drive thru),  i-SERVE Vaccine YCAB.

Ketua Umum i-SERVE Vaccine YCAB James Revelino menyatakan, pihaknya telah membantu vaksinasi lebih dari seribu orang ABK berusia 12-17 tahun, kegiatan ini dilakukan bekerja sama dengan Puskesmas Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Ia memaparkan hal tersebut saat hadir sebagai salah satu pembicara dalam Dialog Rabu Utama Forum Merdeka Barat 9 (FMB 9) – KPCPEN, Rabu (22/9/2021).

“Kami menyediakan metode drive thru, ruang vaksin terpisah, dan jalur khusus bagi para kaum difabel yang sulit melakukan vaksinasi bersama dengan masyarakat umum. Kami juga memberikanlayanan antar jemput bagi mereka, bekerja sama dengan Blue Bird,” ujar James menurut keterangan tertulis, Kamis (23/9/2021). 

Baca Juga: Ini Terduga Pelaku yang Bikin Lionel Messi Cedera, Ada Unsur Balas Dendam

Sebelum pelaksanaan vaksinasi, pihaknya selalu melakukan persiapan diskusi dengan petugas dan pendamping, guna mendapatkan informasi tentang kondisi ABK yang akan disuntik.

“Sebelum divaksin, para relawan dan tenaga kesehatan berusaha membuat ABK merasa nyaman. Kemudian, setelah vaksinasi selesai, petugas juga terus melakukan pemantauan kondisi kesehatan ABK yang bersangkutan,” kata James.

Menurut James, semua upaya ini dilakukan, agar setiap ABK bisa mendapatkan hak perlindungan kesehatan seperti anak-anak pada umumnya.

Pelaksana tugas (Plt) Dirjen Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan Kartini Rustandi yang turut hadir dalam dialog menegaskan, setiap anak, termasuk mereka yang berkebutuhan khusus, memiliki hak yang sama. 

Adapun hak tersebut meliputi hak untuk bertumbuh kembang, mendapatkan perlindungan, pendidikan, serta pengasuhan yang baik.

“Mereka juga merupakan generasi penerus bangsa yang dapat memberikan sesuatu bagi Indonesia, karena di balik keterbatasannya, mereka pasti memiliki kelebihan,” kata Kartini.

Baca Juga: Hasil Undian Piala Liga Inggris Putaran Keempat, Man City dan Liverpool Siap Bersaing

Menurut Kartini, pelayanan kesehatan bagi ABK secara umum sama seperti masyarakat pada umumnya. Hanya saja, dalam pelaksanaanya, para tenaga kesehatan (nakes) harus memperhitungkan kondisi, Riwayat kesehatanm serta apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan terhadap mereka.

“Bagi ABK yang terinfeksi Covid-19, nakes akan memberikan obat serta Tindakan yang sama dengan masyarakat unmum. Tetapi, nakes akan mempertimbangkan banyak hal, ka karena anak-anak ini membutuhkan perlakuan khusus,” ujar Kartini.

Layanan vaksinasi bagi ABK di sentra vaksin umum

Lebih lanjut, Kartini menjelaskan bahwa percepatan vaksinasi bagi ABK dan penyandang disabilitas kini tengah menjadi prioritas pemerintah.

Pemerintah telah mengalokasikan vaksin produksi Sinopharm yang merupakan hibah dari Raja Uni Emirat Arab untuk vaksinasi ABK dan penyandang disabilitas. 

Namun, menurut Kartini, ABK dan penyandang disabilitas juga bisa mendapatkan suntikan vaksin merek lainnya. Kartini berharap masyarakat dengan anggota keluarga ABK atau difabel tidak khawatir. Sebab, semua vaksin Covid-19 di Indonesia memiliki fungsi yang sama dalam meningkatkan imunitas tubuh terhadap virus tersebut.

Ia mengatakan, akses untuk vaksinasi pun dipermudah. ABK dan penyandang disabilitas juga dapat melakukan vaksinasi di sentra vaksin umum.  Perlakuan terhadap penerima vaksin ABK dan penyandang disabilitas akan dikhususkan. 

“Untuk vaksinasi ABK, dapat mengakses langsung ke puskesmas atau sentra vaksinasi seperti masyarakat pada umumnya,” jelas Kartini.

Baca Juga: Cristiano Ronaldo Langgar Perjanjian, Juventus Dibuat Pasrah oleh Keadaan

Dalam kesempatan tersebut, Kartini juga mengimbau pada pendamping untuk menyampaikan kepada petugas tentang kondisi ABK yang didampingi.

Pengalaman positif terkait layanan vaksin bagi ABK dipaparkan founder London School Center For Autism Awareness, Prita Kemal Gani.

Anak perempuan Prita merupakan seorang ABK dan telah mendapatkan suntikan vaksin merek Sinovac di sentra vaksinasi Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta. Ia mengatakan, pelayanan yang diberikan memudahkan dan nyaman. 

“Walaupun pada waktu itu vaksinasi diperuntukkan bagi masyarakat umum. Di sana kami sampaikan bahwa anak kami adalah ABK. Setelah itu, kami langsung mendapatkan jalur khusus,” papar Prita.

Ia sangat menghargai layanan tersebut, mengingat ABK cenderung memiliki keresahan tinggi, tidak bisa menunggu atau berkumpul bersama banyak orang, juga memiliki kesulitan komunikasi secara verbal.

Ketersediaan akses khusus tersebut tidak hanya berlaku bagi ABK. Prita menjelaskan, pada bulan April pihaknya mendapatkan undangan vaksinasi untuk kaum difabel di GBK. Ia memberangkatkan 75 orang kaum difabel dewasa secara bertahap.

Baca Juga: Lewandowski Bantah Isu Dirinya Ingin Hijrah ke Liga Inggris demi Tantangan Baru

Menurutnya, sentra vaksinasi GBK memberikan tenda dan jalur khusus, serta kemudahan akses bagi para kelompok difabel.

Tidak berhenti di upaya vaksinasi, ikhtiar memberikan edukasi protokol kesehatan bagi ABK juga dinilai sangat penting dan dapat dilakukan dengan metode tertentu.

“Anak-anak autistik sangat menyukai repetisi. Karena itu edukasi protokol kesehatan seperti memakai masker dan cuci tangan harus terus-menerus dilakukan. Setelah paham dan menjadikan itu sebagai kebiasaan yang diulang-ulang, mereka akan disiplin serta konsisten melaksanakan kegiatan tersebut,” jelas Prita.

Semua upaya ini dilakukan, agar setiap ABK bisa mendapatkan hak perlindungan kesehatan seperti anak-anak pada umumnya. Begitu pula hak atas pendidikan dan kesempatan untuk berkembang, yang harus diwujudkan tidak hanya oleh keluarga dan orang tua, melainkan dengan bantuan pemerintah dan seluruh masyarakat.


Editor : Sheila Respati

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA