SUPERBALL.ID - Fabio Quartararo yang merupakan pembalap milik Yamaha Monster Energy, terlihat sering kali mengungkapkan keluhan terhadap M1 versi terbaru dari pabrikan asal Jepang tersebut.
Quartararo berulang kali meminta untuk menaikkan top speed pada motornya, namun pihak Yamaha tidak menggubris permintaan pempalap asal Prancis itu.
Ia merasa motor M1 versi terbaru ini memiliki top speed yang sangat rendah apabila dibandingkan dengan data-data motor pabrikan lainnya.
Quartararo terlihat khawatir tak bisa mempertahankan gelar juara yang didapatnya pada musim lalu.
Sebab, ia sendiri belum merasa puas dengan performa yang ditunjukkan motornya pada tes pramusim di Malaysia dan Indonesia.
"Pada dasarnya, saya membutuhkan hal yang sama seperti tahun lalu, lebih banyak kecepatan tertinggi."
Kami sedang mengerjakan beberapa aerodinamis dan hal-hal lain, tetapi kecepatan tertinggi adalah sesuatu yang saya butuhkan. Namun, saya akan memberikan yang maksimal dan itulah yang lebih penting," ujar Quartararo seperti yang dikutip SuperBall.id melalui Marca.
Di tengah kekhawatiran Quartararo akan gelar juara tahun ini, ia mendapatkan dukungan dari mantan pembalap MotoGP, Alex Criville.
Dukungan tersebut diungkapkan Criville saat melakukan sesi wawancara dengan media asal Spanyol, Marca.
Pada sesi itu, ia membahas banyak hal terkait apa yang akan terjadi pada MotoGP musim ini.
Baca Juga: Komentar Blak-blakan Marquez Soal Rossi: Dia Bukan Siapa-siapa
MotoGP musim 2022 ini, akan menjadi yang tersengit di antara musim-musim sebelumnya menurut Criville.
"Saya pikir ini akan menjadi salah satu musim paling sengit dalam sejarah. Ini akan menjadi musim yang panjang karena akan ada 21 balapan," ujar Criville.
Mantan pembalap MotoGP itu pun membeberkan peningkatan-peningkatan apa saja yang ada di motor dari masing-masing tim.
Namun, ia memfokuskan pembicaraan tentang performa motor Yamaha M1 milik Quartararo.
Criville sependapat dengan Quartararo terkait keluhan yang diungkapkan oleh juara dunia itu, tentang M1 versi terbaru.
Ia mengatakan memang benar kalau M1 itu memiliki top speed yang rendah, namun ia tetap percaya Quartararo bisa memanfaatkan hal lain yang ada di motornya itu.
"Titik lemah Yamaha adalah top speed yang belum membaik. Di situlah Fabio Quartararo mengeluh dan memang demikian," ujar Criville .
Criville meyakaini bahwa Quartararo akan memanfaatkan skill yang dia punya, seperti memenangi tikungan dan atraksi lainnya.
"Tetapi Yamaha memiliki poin lebih lainnya seperti menikung, kelincahan, dan hubungan yang dimiliki Fabio Quartararo dengan motornya karena dia adalah salah satu pembalap yang paling baik menangani Yamaha."
Baca Juga: Duo Pebalap Honda Senang Dengan Performa RC213V 2022 dan Optimis Menatap MotoGP Qatar
Ia juga yakin Quartararo dapat mempertahankan gelar juara dunia yang dimiliki pembalap 22 tahun tersebut.
Namun, Criville memberikan imbauan kepada Quartararo, agar berhati-hati untuk trek lurus di akhir lintasan.
Quartararo harus memperhatikan pembalap yang ada di belakangnya, karena kelemahan Yamaha ada di top speed trek lurus.
View this post on Instagram
Editor | : | Ragil Darmawan |
Sumber | : | Marca |
Komentar