SUPERBALL.ID - Pelatih Persis Solo Milomir Seslija mengaku takut jika pemainnya cedera saat dilepas ke Timnas Indonesia untuk berlaga di Piala Asia U-23 2024.
Milomir Seslija bukan tak mau melepas pemain Persis Solo yang dipanggil ke Timnas U-23 Indonesia, tapi ada ketakutan tersendiri yang ia rasakan.
Ada rasa takut yang menyelimuti perasaan Milomir Seslija saat memutuskan melepas pemain yang dipanggil ke Timnas U-23 Indonesia nanti.
Berkaca pada nasib Ramadhan Sananta dan Irfan Jauhari yang mengalami cedera usai menjalankan tugas negara, kejadian yang sama tak mau terulang lagi.
Secasa spesifik ketakutan Milomir ini merujuk pada salah satu pemain mudanya yang tengah menunjukkan performa mentereng, Althaf Indi Alrizky.
Baca Juga: 3 Pemain Baru Timnas Indonesia Lawan Vietnam di Kualifikasi Piala Dunia 2026
Bersama Persis Solo di Liga 1 2023/2024, Althaf mencatat 21 penampilan dan sukses mencetak tiga gol serta dua assist.
Jika Althaf cedera saat membela Timnas Indonesia tentu akan merugikan Persis Solo, manajemen pun akan jadi korban dari kemarahan suporter.
Pelatih kelahiran Sarajevo ini tak memungkiri Althaf memiliki potensi dengan kualitasnya, namun ia masih harus bekerja keras.
"Althaf adalah pemain muda dan apa poin masuk ke timnas Indonesia ketika dia tidak punya kesempatan (bermain)?" ucap Milomir Seslija.
Baca Juga: Dua Pekan Berburu Pemain Keturunan di Belanda, Shin Tae-yong: Ini Tak Mudah!
"Bagaimana kalo dia ke timnas dan mengalami cedera? dan kalian (suporter) marah-marah karena dia cedera,"
"Tapi dia punya potensi yang bagus dan dia dalam momentum yang bagus di tim. Dia harus bekerja keras di latihan." imbuhnya.
Pernyataan Milomir Seslija ini seolah menepis ketakutan Shin Tae-yong selaku pelatih Timnas Indonesia yang diungkap Nova Arianto beberapa waktu lalu.
Menurut Nova Arianto ketakutan terbesar Shin Tae-yong adalah ketika para pemain Timnas Indonesia kembali ke klub masing-masing.
Baca Juga: Pemain Timnas Korea Selatan Ogah Dilatih Park Hang-seo, Shin Tae-yong Juga?
Shin Tae-yong takut jika disiplin yang dibangun saat bersaa tim nasional luntur ketika kembali ke klub, kurang disiplin dan terlalu santai.
Pernyataan Milomir Seslija membuktikan jika tak semua klub Liga 1 yang mengabaikan faktor kunci keberhasilan pemain, mereka juga dibina dan dirawat.
"Waktu awal-awal dia melihat ini pemain Indonesia kok lelet-lelet banget," ujar Nova Arianto dilansir BolaSport.com dari kanal YouTube Si Paling Timnas.
"Mulai latihan itu pemain turun dari bus, jalan santai baru siap-siap," ucap Nova Arianto.
"Kenapa tidak langsung cepat langsung tendang bola,"
"Tetapi dia mengubah agar mindset kita berubah agar tim bisa lebih baik itu menjadi konsen coach Shin selama tiga tahun,"
"Jadi sekarang kalau mau latihan mereka cepat karena mindstet mereka sudah berubah,"
"Yang ditakutkan coach Shin adalah saat kembali ke klub, kembali lagi [kebiasaan] itu,"
"Itu yang disayangkan coach Shin jadi kenapa di tim nasional kita harus bentuk lagi.
"Karena itu harusnya di klub jadi di timnas tinggal melanjutkan saja." imbuhnya.
| Editor | : | Eko Isdiyanto |
| Sumber | : | BolaSport.com, SuperBall.id |
Komentar