(Baca Juga: Eks Penyerang Persib Jadi Pelatih Privat)
Baginya, dana tak akan menjadi masalah karena kecintaannya pada PSMS Medan yang telah berdiri sejak 1950.
"Karena cinta saya sama PSMS. Setidaknya, saya bisa mewarisi yang pernah dibuat bapak saya pada PSMS atau pun lebih mengembalikan kejayaan sepak bola di Medan seperti era 1979-1980," ujar Erry.
Erry pun telah melakukan koordinasi dengan rekan bisnis yang berada di Inggris untu mencarikan pemain berkualitas guna membantu PSMS Medan.
"Sebenarnya, saya sudah nyari dari teman teman yang ada di Inggris maupun yang ada di liga Eropa," ujar Erry.
"Bahkan saya sedang mempelajari dan menganalisa lagi, kadang ada masukkan juga kalau pemain pemain dari Liga Inggris tidak bisa menyesuaikan kondisi sepak bola di Indonesia," bebernya.
"Karena mereka dengan budaya bola yang sudah bagus dan sudah rapi."
"Lapangan dan infrastruktur juga sudah baik, lalu masuk ke Indonesia akhirnya penyesuaiannya agak susah. Dia mau jatuh saja takut lecet kakinya karena rumput, yang tidak semulus rumput yang ada di Inggris," ujarnya.
Menurut pendapat Erry Sulistio, karakter sepak bola Indonesia lebih cocok untuk pemain asal Amerika Latin dan Afrika.
"Kalau dilihat dari karakteristik, saya rasa lebih cocok ke pemain Amerika Latin maupun Afrika dan mungkin sebagian dari pemain pemain Asia juga baik," ujar Erry.
"Memang saya sudah ada melihat-lihat pemain, tapi kembali lagi ketika North Cliff sudah masuk ke dalam Manjamen PSMS. Kami coba beberapa kemungkinan."