Bahkan, Sekretaris Jenderal PSSI Ratu Tisha Destria sudah memagari tak ada pembahasan rangkap jabatan dan pengaturan skor di kongres itu.
Baca Juga : Ini Dua Fokus Utama Joko Driyono di PSSI setelah Edy Rahmayadi Mundur
Baca Juga : PSSI Umumkan Jadwal Kick-off Liga 1 dan Liga 2 Musim 2019
Ternyata, Edy Rahmayadi memberikan kejutan besar dengan menyatakan mundur.
Akan tetapi, keputusan mundur mantan Panglima Kostrad itu tak dikehendaki perwakilan Persib.
Alasannya, sang pengganti Edy Rahmayadi, Joko Driyono (Jokdri), yang sebelumnya menjabat wakil ketua umum, secara otomatis naik jabatan menjadi ketua umum walau berstatus pelaksana tugas (Plt).
Wajah Baru PSSI
Manajer Persib Umuh Muchtar menyerukan Kongres Luar Biasa (KLB) untuk memilih ketua umum baru PSSI.
Umuh Muchtar sadar, KLB itu tak akan mudah, karena anggota Komite Eksekutif (Executive Committe/Exco) PSSI harus bergerak untuk menginisiasinya.
Bila Exco PSSI diam saja, maka voters (para pemilik suara) yang diisi oleh klub-klub Liga 1, Liga 2, Liga 3, dan asosiasi provinsi (asprov) PSSI harus bersuara sama minimal 2/3 sesuai pasal 30 statuta PSSI.
“Bagaimanapun juga banyak yang tidak puas ya kemarin (di Kongres PSSI), maksudnya kalau Pak Edy menyerahkankan itu untuk sementara (kepada Joko Driyono)," ucap Umuh Muchtar, sebagaimana dikutip SuperBall.id dari Simamaung.com, Rabu (23/1/2019).
Editor | : | Taufik Batubara |
Sumber | : | SuperBall.id |
Komentar