Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Pemerintah Argentina Tetapkan Tiga Hari Masa Berkabung demi Menghormati Diego Maradona

By Lola June A Sinaga - Kamis, 26 November 2020 | 10:12 WIB
Legenda timnas Argentina, Diego Maradona, meninggal dunia pada Rabu (25/11/2020).
AFA
Legenda timnas Argentina, Diego Maradona, meninggal dunia pada Rabu (25/11/2020).

SUPERBALL.ID- Kabar meninggalnya legenda sepak bola, Diego Maradona, cukup mengejutkan jagat sepak bola.

Pemain asal Argentina tersebut meninggal dunia pada umurnya yang ke-60,

Mantan bintang Barcelona dan Napoli itu mengalami serangan jantung di rumahnya di lingkungan San Andres di kota Tigre pada Rabu pagi waktu setempat.

Kabar ini datang melalui surat kabar Argentina Clarin, yang menyatakan bahwa Maradona telah tinggal di daerah ini sejak menjalani operasi penggumpalan noda di otaknya.

Baca Juga: VIDEO Ketika Messi Memisahkan Diri dari Teman-temannya di Sesi Latihan Barcelona

Ia baru merayakan ulang tahunnya yang ke-60 pada 30 Oktober, kurang dari sebulan yang lalu, dan setelah operasi yang berjalan baik, Maradona keluar dari rumah sakit.

Dari rumah sakit ia pulang ke Tigre untuk melanjutkan pemulihannya.

Setelah kabar meninggal Maradona dikonfirmasi pada Rabu malam WIB, pemerintah Argentina langsung menetapkan masa berkabung selama tiga hari.

Masa berkabung tersebut diumumkan langsung oleh Presiden Argentina.

Hal ini dilakukan untuk memberi penghormatan terakhir pada legenda yang telah memenangkan dan membawa banyak hal berharga untuk timnas Argentina.

Laga di Liga Champions pada Kamis (26/11/2020) dini hari WIB juga memberikan penghormatan pada mantan pemain Napoli tersebut.

Baca Juga: Antoine Griezmann Bicara Hal yang Bikin Messi Kecewa Padanya

Sebelum pertandingan, mereka melakukan minute’s silence (mengheningkan cipta) untuk Maradona.

Sejak pensiun dari sepak bola, Maradona mengalami berbagai masalah kesehatan.

Pada tahun 2000 ia datang ke fasilitas rehabilitasi di Kuba.

Pada tahun 2004, dia mengalami masalah jantung yang dipicu oleh infeksi paru-paru dan berakhir di ICU di Buenos Aires.

Baca Juga: KO Lewat Pukulan Mematikan di Tenggorokan, Petarung ini Langsung Koma

Pada tahun 2005, ia datang ke sebuah klinik di Kolombia untuk prosedur pengurangan perut untuk menurunkan berat badannya dalam waktu satu tahun.

Kemudian di 2007, a dibawa ke sebuah klinik di Buenos Aires karena dekompensasi fisik yang dipicu oleh alkohol dan pola makannya, dan ia didiagnosis menderita hepatitis akut beracun.

Maradona ia harus menjalani operasi batu ginjal di Dubai pada 2012.

Pada 2015, dia menjalani penyesuaian bypass lambung.

Kemudian muncul kekhawatiran kesehatannya pada tahun 2020, yang sayangnya tidak dapat dia pulihkan.

Baca Juga: Laga Mike Tyson vs Roy Jones Ditertawakan Akibat Tidak Ada Aturan ini

Maradona membantu Argentina memenangkan Piala Dunia 1986 yang merupakan pencapaian terbesar dalam karirnya, sementara ia juga membawa dua gelar Serie A untuk Napoli.

Selama waktunya bersama Barcelona di Spanyol, ia memenangkan Copa del Rey, Copa de la Liga dan Supercopa de Espana pada tahun 1983.

Pria berjuluk 'Dios' ini lahir di Lanus pada tahun 1960 dan merupakan salah satu legenda sepakbola dunia.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by SuperBall.id (@superballid)


Editor : Lola June A Sinaga
Sumber : Sportbible, Marca

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X