Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Usai Dikubur Timnas Indonesia, Malaysia Alami Hari Berkabung Olahraga dan Tak Layak ke Piala Asia 2023, Singapura Tertawa

By Lola June A Sinaga - Rabu, 22 Desember 2021 | 10:37 WIB
Para pemain Malaysia tak berdaya ketika bintang Timnas Indonesia Witan Sulaeman mencetak gol dalam penentuan ke semifinal Piala AFF 2020 di Stadion Nasional, Kallang, Singapura, Minggu (19/12/2021). Indonesia menang 4-1 sekaligus menyingkirkan Malaysia dari Piala AFF.
AFFSUZUKICUP.COM
Para pemain Malaysia tak berdaya ketika bintang Timnas Indonesia Witan Sulaeman mencetak gol dalam penentuan ke semifinal Piala AFF 2020 di Stadion Nasional, Kallang, Singapura, Minggu (19/12/2021). Indonesia menang 4-1 sekaligus menyingkirkan Malaysia dari Piala AFF.

SUPERBALL.ID - Olahraga Malaysia saat ini mengalami hari berkabung nasional karena gagal total di berbagai cabang, terutama sepak bola dan bulu tangkis.

"Sungguh saat ini adalah hari-hari yang sangat menyedihkan bagi olahraga Malaysia," tulis media Malaysia, New Straits Times (NST).

Bibit duka Malaysia itu dimulai dengan pemotongan anggaran di bidang olahraga, diikuti oleh kegagalan Harimau Malaya di Piala AFF dan prestasi luar biasa Singapura dalam Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis di Huelva, Spanyol.

Baca Juga: Piala AFF - Dipuji Tak Terbang, Ini Kata Shin Tae-yong Usai Disebut Keajaiban oleh Media Korea Selatan

Disebut Singapura karena prestasi itu diraih oleh tunggal putra yang dilahirkan di Penang, Malaysia, bernama Loh Kean Yew.

Kean Yew dari Singapura kini menjadi juara dunia bulu tangkis.

Seberapa buruk bagi Malaysia, yang telah menghasilkan banyak pebulu tangkis papan atas tetapi belum memenangi gelar dunia atau Olimpiade?

Lupakan Kean Yew yang lahir di Penang, dia sekarang adalah orang Singapura yang dibanggakan seluruh warga negerinya atas pencapaian itu.

Dia mungkin telah mengambil raket di Penang, tetapi Singapura yang mempersiapkannya menjadi pebulu tangkis hebat dunia.

Andai saja pencari bakat Malaysia melakukan tugasnya dengan baik saat itu, Kean Yew akan menjadi juara dunia bulu tangkis pertama Malaysia hari ini.

Baca Juga: Piala AFF 2020 - Hanya Menang 3 Kali Sepanjang Gelaran Piala AFF Atas Singapura, Indonesia Wajib Ubah Nasib!

Singapura kini bergabung dengan jajaran negara-negara bulu tangkis yang lebih kecil seperti Spanyol dan Amerika Serikat dengan gelar juara dunia, dan itu cukup memalukan bagi Malaysia.

Tunggal putra nomor 1 Malaysia, Lee Zii Jia, sebetulnya punya kans di Huelva untuk mengakhiri penantian negerinya, tapi tersingkir di perempat final.

Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia menghasilkan lebih banyak pebulu tangkis papan atas ketimbang Singapura.

Jadi, keberhasilan Singapura itu adalah cambuk untuk mengubah beberapa pebulu tangkis mereka menjadi juara dunia dan Olimpiade.

"Orang Singapura, mungkin, menertawakan kami, tetapi itu adalah kenyataan yang harus kami terima," kata NST.

Baca Juga: Piala AFF 2020 - Waspada! Timnas Indonesia Lebih Banyak Keok dari Timnas Singapura di 5 Laga Terakhir

Satu-satunya prestasi selama tragedi olahraga Malaysia ini dicapai di cabang skuas ketika Ng Eain Yow meraih mahkota putra Kejuaraan Perorangan Asia di Islamabad.

Pemotongan anggaran olahraga menjadi hal yang tak bisa dihindari oleh pemerintah Malaysia akibat dampak buruk Covid-19.

Hal itu berakibat negatif pada olahraga Malaysia secara keseluruhan.

Namun, dampak itu juga dialami banyak negara lain, termasuk Indonesia.

Paling Memilukan

Yang sangat menyesakkan hati dan tak bisa hilang dari ingatan Malaysia adalah kegagalan di sepak bola.

NST menulis, selalu memilukan untuk menonton sepak bola Malaysia saat ini.

Piala AFF di Singapura akan dianggap sebagai bencana yang disebabkan oleh buruknya perencanaan Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM).

Baca Juga: Piala AFF - Jelang Lawan Timnas Indonesia, Pelatih Singapura Minta Maaf Gara-gara Menangis

Pertanggungjawaban adalah kata yang sensitif dalam olahraga, dan semua kesalahan akan ditimpakan kepada Pelatih Timnas Indonesia Tan Cheng Hoe dan para pemain naturalisasinya.

Tentu saja, tak ada yang akan membicarakan kendala atas batasan yang harus dihadapi Cheng Hoe menjelang Piala AFF, tapi semua tahu apa yang terjadi.

Di Eropa, klub sepak bola lebih besar dan lebih berkuasa, tetapi di bagian lain dunia ini seperti Malaysia, tim nasional adalah prioritas.

NST menyesali, Piala Malaysia seharusnya dipersingkat dan pertandingan persahabatan yang tak berguna di Timur Tengah seharusnya tidak terjadi.

Ada dua laga uji coba Malaysia di Amman, Yordania, yang digelar jauh sebelum Piala AFF ini, yakni tanggal 6 dan 9 Oktober 2021.

Malaysia kalah 0-4 dari Yordania dan 1-5 dari Uzbekistan.

Selain itu, pemilihan tim Malaysia juga membingungkan.

Beberapa nama besar tersingkir, sejumlah lainnya yang tak pantas masuk tim malah dipanggil.

Baca Juga: Piala AFF - Baru Hari Ini Gabung Timnas Indonesia, Egy Maulana Vikri Dipastikan Absen

Bahkan, beberapa pemain yang bersinar di M-League tak dipertimbangkan.

Walhasil, NST menyimpulkan, "Hasil buruk di Piala AFF membuktikan Malaysia tak cukup layak untuk lolos ke Piala Asia 2023, bahkan dengan pemain terbaik mereka di skuat saat ini."

Malaysia akan mengikuti kualifikasi terlebih dahulu untuk bisa lolos ke Piala Asia 2023 di China.

Harimau Malaya berpotensi satu grup lagi dengan Timnas Indonesia karena berada dalam pot undian yang berbeda.

NST menambahkan, "Sedih untuk mengatakan, Malaysia bahkan tak cukup baik untuk menjadi empat besar di sepak bola ASEAN."

Menurut NST, nni bukan akhir dari sepak bola Malaysia.

Malaysia memiliki pesepak bola berkualitas, tetapi jika kekuatan luar terus mengganggu pemilihan tim dan aspek lainnya, maka tak akan maju.

Beruntung, Timnas Indonesia masih lebih baik karena PSSI memberikan kepercayaan penuh kepada Shin Tae-yong, baik dalam memilih pemain maupun uji coba.

Hanya ada kerikil yang mengganggu ketika Shin Tae-yong dibatasi dalam jumlah memilih pemain klub Liga 1, yakni maksimal dua orang.


Editor : Taufik Batubara
Sumber : Nst.com.my

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X