SUPERBALL.ID - Ketika sejumlah smesnya ke arah Anthony Sinisuka Ginting tersangkut di net dan drop shot melebar, harapan Loh Kean Yew menjadi tunggal putra lokal pertama yang menjuarai Singapore Open sejak Wee Choon Seng 60 tahun lalu perlahan pupus.
Juara dunia itu sangat jujur, menilai dirinya tidak cukup berani setelah kalah 17-21 14-21 dari Ginting dalam semifinal Singapore Open 2022 di depan 6.000 penonton di Singapore Indoor Stadium, Sabtu (16/7/2022).
Meski sempat memimpin 11-7 di game pertama dan unggul 9-8 di game kedua, peringkat 9 dunia itu mendadak pasif dan kesulitan menghadapi serangan ganas Ginting dan permainan net yang menipu.
Loh, yang meraih 5.365 dolar AS untuk usahanya hingga semifinal ajang Super 500 ini setuju dan berkata, "Berani dalam permainan berarti mencoba berbagai pukulan, mengubah taktik dan rencana permainan. Itu adalah sesuatu yang tak saya lakukan dengan baik."
"Dia (Ginting) memainkan permainan net yang sangat bagus, bagus dalam serangan dan pertahanan serta menguasai kondisi angin. Dia memainkan permainan yang sangat lengkap."
Dia juga mengakui bahwa pertaruhan tinggi dan kesempatan untuk mencetak sejarah memenuhi isi kepalanya.
"Saya terlalu bernafsu (untuk lolos ke final dan juara), saya lebih memikirkan hasil daripada prosesnya. Inilah yang saya coba kerjakan. Saya harus fokus pada proses," ungkap pebulu tangkis berusia 25 tahun itu.
Loh meminta maaf karena telah mengecewakan para penggemarnya, yang sangat berharap melihat dia tampil di final.
Dia berjanji untuk terus bekerja keras dan memperbaiki permainan agar suatu hari nanti mencapai final.
Sementara itu, Ginting menunjukkan kesabaran untuk memenangi game pertama dan melakukan "pembantaian" ketika dia melihat lawannya gugup dan tertekan di depan pendukung sendiri.
"Saya tahu Loh memiliki gerak kaki yang sangat cepat dan rencana saya adalah mengganggu pergerakannya dengan cara bermain tetap tenang," kata Ginting.
"Saya berusaha keras mendorongnya, menyerangnya, dan bermain lebih ofensif."
"Saya bisa merasakan Loh gugup dan saya benar-benar tahu perasaan itu ketika bertanding di kandang sendiri," imbuh peraih medali perunggu tunggal putra Olimpiade Tokyo 2020 itu.
Dengan menyingkirkan Loh, Ginting benar-benar telah mematahkan hati seluruh rakyat Singapura.
Apalagi tidak ada satu pun pemain tuan rumah dari nomor lain yang lolos ke final.
Mereka harus sabar menunggu Singapore Open 2023.
Ginting akan bertemu peringkat 43 dunia Kodai Naraoka dari Jepang di final, Minggu (17/7/2022) ini.
Pada edisi terakhir, Singapore Open 2019, Ginting juga bersua pemain Jepang, yakni Kento Momota.
Namun, kala itu dia harus puas menjadi runner-up setelah kalah 21-10 19-21 13-21.
Bertekad mengikuti jejak Momota, Naraoka sangat bernafsu menumbangkan Ginting.
"Saya ingin menang, itulah tujuan saya," ucap Naraoka.
Baca Juga: Putuskan Pensiun, Adakah Hasrat Greysia Polii Menjadi Pelatih Bulu Tangkis?
Lihat postingan ini di Instagram
Editor | : | Dwi Aryo Prihadi |
Sumber | : | Malaymail.com, StraitsTimes.com |
Komentar