Kasus adanya isu pengaturan skor di persepakbolaan Indonesia dibuka setelah Manajer Madura FC, Januar Herwanto, mengaku mendapatkan tawaran uang sekitar Rp 100 juta dari salah satu anggota Exco PSSI, Hidayat.
Tawaran itu diduga terjadi sebelum pertandingan antara PSS Sleman melawan Madura FC pada babak penyisihan Grup Wilayah Timur di Stadion Maguwoharjo, Sleman, 2 Mei 2018.
Mendapatkan tawaran seperti itu, Januar memutuskan berani berbicara di salah satu acara televisi swasta.
Tak lama kemudian, Hidayat memutuskan mundur dari jabatannya sebagai Exco PSSI.
Selain Januar, ada salah satu narasumber lagi yakni Bambang Suryo yang berbicara tentang masih adanya pengaturan skor di persepakbolaan Indonesia.
Pria yang akrab disapa BS itu menyebut nama Vigit Waluyo sebagai salah satu mafia di persepakbolaan Indonesia.
Bambang Suryo akhirnya dijatuhi larangan berkecimpung di persepakbolaan Indonesia seumur hidup oleh Komdis PSSI.
Hukuman itu bukan karena ia menyebutkan nama Vigit Waluyo, tetapi Bambang Suryo terbukti meminta uang sebesar Rp 100 juta kepada tim PSN Ngada.
Hukuman seumur hidup Bambang Suryo bukan untuk pertama yang dirasakan olehnya.
Sebelumnya, manajer Persekam Metro FC itu sempat dijatuhkan hukuman yang sama pada 2015, namun satu tahun kemudian ketika PSSI dijabat Edy Rahmayadi, Bambang Suryo dibebaskan.
Editor | : | Aulli Reza Atmam |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar