Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Persija Jakarta tak ingin peristiwa nahas seperti yang menimpa suporter Persita Tangerang tak pernah terjadi saat mereka menggelar pertandingan.
Suporter Persita, Banu Rusman, tewas kemarin, Kamis (12/10/2017), setelah terlibat keributan dengan suporter PSMS Medan di ajang 16 besar Liga 2, Rabu (11/10/2017).
Untuk itu, panpel Persija memberikan wasiat kepada The Jakmania untuk terus tertib setiap kali menyaksikan pertandingan tim kesayangan mereka.
Ketua panpel Persija Arief Perdana Kusuma ingin The Jakmania membuktikan diri bahwa mereka adalah kelompok suporter yang menjunjung tinggi nilai-nilai sportivitas.
"Apa pun alasannya, keributan seperti itu tak bisa ditolerir. Karena itu, kami mohon kerjasamanya," kata Arief Perdana Kusuma dalam rilis Persija.
"Sekali lagi, mari kita buktikan bahwa Persija sanggup menggelar pertandingan yang aman, nyaman, tertib dan menyenangkan bagi semua pihak," katanya menambahkan.
Untuk menghindari hal seperti itu, Arief mengimbau agar Jakmania tak membawa barang-barang terlarang ke dalam stadion di hari pertandingan.
"Tolong tidak ada yang membawa flare, spanduk yang mengarah pada ras, agama, atau politik, dan benda-benda lain yang dilarang masuk stadion. Semua demi kenyamanan kita bersama."
Persija tak ingin konsentrasinya pecah jelang musim kompetisi Liga 1 2017 berakhir dengan keributan antar suporter.
"Sekarang sudah memasuki pekan-pekan akhir musim. Tim butuh kemenangan untuk bisa bersaing di papan atas. Dukungan fanatik dari The Jakmania merupakan salah satu faktor penentu kemenangan tersebut," ujarnya.