Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Tak ingin meremehkan kemampuan pemain Malaysia, Effendi membocorkan info bahwa sebagian besar klub Eropa tak berminat merekrut pemain asal negerinya itu karena berbagai kendala, seperti kualitas dan kesulitan adaptasi atau menyesuaikan diri.
Effendi adalah pemilik sekaligus Managing Director Action Football Asia Sdn Bhd, perusahaan yang fokus berurusan dengan luar negeri dalam urusan pemain, pelatih, dan aktivitas olahraga internasional.
Baca Juga: Fakta Cedera ACL Striker Timnas U-19 Indonesia Jack Brown dan Comeback Keren Pemain Kelas Dunia
“Menurut saya, sulit bagi pemain berusia 20 tahun ke atas untuk beradaptasi dan menarik minat klub-klub di Eropa dibandingkan dengan mereka yang berusia di bawah 18 tahun," ujar Effendi, sebagaimana dikutip SuperBall.id dari Utusan.com.my, Rabu (23/12/2020).
“Pemain muda bisa memulai karier mereka dengan bermain bersama tim junior di sana sebelum diserap ke tim utama."
Effendi mengungkapkan, saat memulai dengan skuat junior, pemain muda akan lebih memahami sistem dan pola permainan tim.
"Skenario sepak bola klub-klub besar di dunia, mereka sendiri mencari pemain yang diinginkan karena memiliki pencari bakat di seluruh dunia."
Effendi tak setuju dengan cara klubnya di Malaysia yang mengirimkan pemain langsung ke skuat utama di Eropa, karena pasti membuat pemain sulit diturunkan atau mendapat kepercayaan dari operator tim di sana.
Pandangan Effendi itu seolah juga menyindir Indonesia, karena memiliki kesamaan dalam mengirimkan pemain muda ke tim senior atau utama di Eropa.
Sebutlah paling tidak sejak Egy Maulana Vikri ke Lechia Gdansk, Witan Sulaemen ke Radnik Surdulica, dan Brylian Aldama ke Rijeka.