SUPERBALL.ID - Dua atlet Lompat Tinggi Pria, Mutaz Essa Barshim dari Qatar dan Gianmarco Tamberi dari Italia, memutuskan untuk berbagi medali emas pada Minggu (1/8/2021).
Keduanya melompat 2,37 meter dan jatuh pendek 2,39 meter dan sama-sama meraih peringkat pertama.
Karena tidak ada yang melakukan pelanggaran, keduanya diberi dua opsi, menentukan pemenang dalam satu lompatan atau berbagi medali emas.
"Kami dapat melanjutkan dengan lompatan terakhir," seorang pejabat Olimpiade menjelaskan kepada dua atlet tersebut di trek, sebagaimana dikutip SuperBall.id dari Marca.
Baca Juga: Kisah Kebangkitan Greysia Polii, dari Terganjal Skandal hingga Tembus Final Olimpiade Tokyo 2020
Tetapi Barshim dengan cepat membalas: “Bisa kami mendapat dua medali emas?”
Pihak panitia mengatakan bahwa itu mungkin dan memberikan penjelasan lebih lanjut.
Setelah mendengar penjelasan ofisial, Barshim dan Tamberi langsung berpelukan karena sadar mereka telah membuat sejarah.
“Saya melihat dia dan dia melihat saya,” Kata Barshim saat menjelaskan situasi di trek.
“Kami hanya memandang satu sama lain dan kami tahu keputusan itulah yang paling tepat.”
Baca Juga: Olimpiade Tokyo 2020 - Gagal Raih Medali untuk Indonesia, Ahsan dan Hendra Beri Kode Pensiun?
"Dia adalah salah satu teman terbaik saya.”
“Tidak hanya di trek, tetapi di luar trek. Kami bekerja sama dalam setiap laga.”
“Ini adalah mimpi yang menjadi kenyataan. Ini adalah semangat sejati, semangat olahragawan.”
“Kami di sini untuk menyampaikan pesan tersebut,” tambahnya.
Baca Juga: Olimpiade Tokyo 2020 - Anthony Ginting Berebut Perunggu dengan Sosok yang Batal Jadi Pesepak Bola
Keduanya sepakat untuk berbagi emas ketimbang mengambil risiko untuk mendapat perak.
Barshim dengan demikian mendapatkan medali emas yang langka untuk Qatar, sementara Italia mendapatkan tambahan emas melalui Tamberi.
Tamberi sendiri mengaku terharu karena di Olimpiade Rio 2016, ia tidak bisa tampil karena cedera.
Karena keduanya mendapat emas, maka tidak ada medali perak yang diberikan pada cabang tersebut.
Sebagai gantinya, atlet asal Belarusia, Maksim Nedesakau mendapat medali perunggu.
Berbagi emas untuk dua atlet adalah sejarah di cabang atletik karena terjadi untuk pertama kalinya sejak 113 tahun.
Editor | : | Lola June A Sinaga |
Sumber | : | eurosport.co.uk, Marca |
Komentar