SUPERBALL.ID - Pelatih ganda putra Malaysia, Flandy Limpele, resmi meninggalkan BAM pada 1 April mendatang.
Legenda bulu tangkis Indonesia ini bergabung dengan BAM (Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia) sejak Juli 2020.
Salah satu pencapaian terbesar Limpele bersama ganda putra Malaysia adalah mengantarkan Aaron Chia/Soh Wooi Yik meraih medali perunggu di Olimpiade Tokyo 2022.
Baca Juga: Ganda Putra Malaysia Ceritakan Peran Besar Flandy Limpele dalam Kariernya
BAM yang kehilangan pelatih terbaiknya langsung direspons oleh legenda bulu tangkis Malaysia, Datuk Razif Sidek.
Mantan pemain ganda putra Malaysia itu memberikan kritik pada BAM terkait pemilihan pelatih.
Menurutnya, tidak masalah pelatih baru itu lokal atau asing.
Baca Juga: Terpukul Usai Flandy Limpele Pergi, Rexy Mainaky Belum Temukan Sosok Pengganti
“Menurut saya, tidak masalah jika BAM ingin menunjuk pelatih ganda putra ini dari kalangan lokal atau luar," ujar Razif Sidek dilansir SuperBall.id dari Sinarharian.com.my
Yang paling penting, pelatih baru harus memahami budaya bulu tangkis Malaysia.
"Yang penting pelatih harus memahami budaya bulu tangkis negara kita," ujarnya.
Pria yang berhasil mendapatkan medali emas pada Thomas Cup 1992 ini menambahkan, sebagus apapun kualitas pelatih ketika tidak paham budaya bermain maka akan tetap kalah.
Baca Juga: Swiss Open 2022 - Menanti Kejutan Lain Fikri/Bagas, Indonesia Kirim 5 Ganda Putra Minus Marcus/Kevin
"Tidak peduli seberapa bagus pelatihnya, jika dia tidak memahami budaya yang kami mainkan, kualitas pemain yang kami miliki saat ini, saya pikir pada akhirnya kami akan kalah," katanya.
Meski tidak mempermasalahkan penunjukan pelatih asing, Razif menilai BAM harus menunjuk asisten pelatih lokal.
Dengan penunjukan asisten pelatih lokal, Razif berharap di masa depan akan lahir pelatih-pelatih berkualitas.
“Jadi saya menyarankan, jika BAM ingin merekrut pelatih kepala dari luar, maka mereka harus memastikan bahwa asisten itu dibutuhkan di antara penduduk setempat," ujarnya.
Menurutnya, pelatih lokal tidak kalah berkualitas dengan para pelatih asing, hanya mereka tidak diberikan kepercayaan.
“Karena dari apa yang saya lihat saat ini, kami sebenarnya tidak kekurangan pelatih lokal, hanya saja mereka tidak diberi banyak eksposur."
Razif juga mengkritik BAM yang terus bergantung pada pelatih asing, meski tidak menentangnya, ketergantungan pada pelatih asing akan berakibat tidak baik.
Baca Juga: Karena Gengsi, Tim Bulu Tangkis Indonesia Diwajibkan Juara All England 2022
“Karena jika tidak diberikan ekspos, kami akan selalu bergantung pada energi luar, meski kami memiliki mantan pemain yang mampu bersinar di bidang kepelatihan,” ujarnya.
Setelah keluar dari BAM, Flandy Limpele memutuskan untuk bergabung dengan Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) sebagai pelatih ganda campuran.
Lihat postingan ini di Instagram
Editor | : | Ragil Darmawan |
Sumber | : | SinarHarian.com.my |
Komentar