Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Manajer PSS Sleman Penuhi Panggilan Komdis PSSI soal Pengaturan Skor

By BolaSport - Jumat, 11 Januari 2019 | 21:10 WIB
Manajer PSS Sleman, Sismantoro, saat ditemui awak media di tengah perayaan kesuksesan tim Elang Jawa merebut satu tiket promosi ke Liga 1 musim depan di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Rabu (28/11/2018).
ADIF SETIYOKO/BOLASPORT.COM
Manajer PSS Sleman, Sismantoro, saat ditemui awak media di tengah perayaan kesuksesan tim Elang Jawa merebut satu tiket promosi ke Liga 1 musim depan di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Rabu (28/11/2018).

Mantan manajer PSS Sleman, Sismantoro, memenuhi panggilan Komisi Disiplin (Komdis) PSSI di Jakarta pada Kamis (10/1/2019).

Pemanggilan ini terkait dengan dugaan pengaturan skor yang terjadi di laga antara PSS Sleman kontra Madura FC di kompetisi Liga 2 2018.

Pada pertemuan yang sekira satu jam tersebut, Sismantoro dimintai keterangan oleh Ketua Komdis PSSI, Asep Edwin, beserta jajaran.

"Kaitannya dengan masalah pengaturan skor, sudah kami jelaskan."

(Baca Juga: Pelatih PSS Sleman Ungkap Pemain Incarannya, Ada dari Sriwijaya FC dan Mitra Kukar)

(Baca Juga: Pelatih PSS Sleman Ungkap Rencana Komposisi Baru untuk Skuatnya)

(Baca Juga: PSS Sleman Akan Gelar Seleksi Tertutup bagi Pemain Lokal)


 

"Termasuk soal pertandingan melawan Madura FC. Yang pasti, kami jelaskan apa adanya, tidak ada yang kami tutup-tutupi," kata Sismantoro dikutip dari Tribun Jogja pada Jumat (11/1/2019).

Januar mengaku mendapatkan tawaran uang sebesar Rp 100-150 juta dari anggota Exco PSSI kala itu, Hidayat, agar Madura FC mengalah dari tuan rumah PSS di babak penyisihan grup wilayah Timur Liga 2 di Stadion Maguwoharjo, Sleman, pada 2 Mei 2018.

Pada babak 8 besar, kontroversi kembali berlanjut kala tim berjulukan Elang Jawa itu unggul tipis 1-0 atas Madura FC di Stadion Maguwoharjo, Sleman.

Beberapa kejadian di laga tersebut dianggap janggal mulai dari adanya pergantian wasit di tengah jalannya pertandingan dan gol bunuh diri Chairul Rifan yang salah mengantisipasi crossing pemain PSS, Ilham Irhaz.

Selain itu, gol tersebut juga menuai protes lantaran Ilham Irhaz berada dalam posisi offside saat menerima umpan sebelum melepas crossing yang berbuah gol bunuh diri.

Buntut kontroversi pada laga tersebut, Komite Wasit PSSI menonaktifkan empat wasit yang memimpin pertandingan itu.

"Kaitannya dengan penyisihan dan 8 besar, ya kami memang tidak pernah komunikasi dengan Hidayat itu, tidak pernah."

"Saya sampaikan, itu kan bisa dilacak lewat Forensik IT. Kami tidak terlibat," ucap Sismantoro.

Lebih lanjut, dalam pertemuan tersebut, Komdis PSSI juga menyinggung soal peran Danilo Fernando di PSS musim lalu.

Mantan pemain Persik Kediri itu merupakan menantu dari Vigit Waluyo, di mana Vigit sering disebut-sebut sebagai dalang match fixing.

Sismantoro menjelaskan kepada Komdis PSSI, bahwa Danilo memiliki peran sebagai pemantau bakat, atau talent scouting yang diproyeksikan untuk tim U-17 dan U-19.

(Baca Juga: Persela Belum Sanggupi Tawaran Eksibisi dari PSS Sleman)

(Baca Juga: Seto Nurdiantoro Tak Butuh Pemain Beken untuk PSS Sleman)

 

"Semua sudah tahu kan, Danilo mengajukan lamaran ke Sleman, kaitannya dengan pencarian bakat."

"Dari awal, semua sudah tahu, tujuannya untuk mencari bakat, mencari potensi-potensi yang bisa direkrut PSS," ujar Sismantoro lagi.

"Jadi, kemarin dari PSS yang datang saya sendiri, yang diundang kan saya, karena manajer musim lalu."

"Saya sampaikan tugas-tugas manajer saya apa, tidak ada yang ditutup-tutupi. Insyaallah, tidak ada masalah untuk PSS. Aman," tuturnya mengakhiri.


Editor : Aidina Fitra
Sumber : BolaSport.com

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X