Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Jose Mourinho Ungkap Satu Kekalahan Pahit yang Membuatnya Menangis

By Ragil Darmawan - Minggu, 3 Mei 2020 | 11:33 WIB
Pelatih baru Tottenham Hotspur, Jose Mourinho.
TWITTER.COM/TALKINGTHFC
Pelatih baru Tottenham Hotspur, Jose Mourinho.

SUPERBALL.ID - Jose mourino menceritakan salah satu pengalaman pahit yang pernah dialaminya dalam menjalani karier sebagai pelatih.

Momen itu terjadi ketika Mourinho masih menjadi pelatih Real Madrid pada musim 2011/2012.

Memiliki skuad bertabur bintang, seperti Cristiano Ronaldo, Kaka, dan Sergio Ramos, Real Madrid berhasil menjuarai Liga Spanyol dengan mengumpulkan 100 poin atau selisih 9 angka dari Barcelona di posisi kedua.

Baca Juga: Kiper Asia Tenggara Dapat Kabar Buruk dari Pelatih Real Madrid Zinedine Zidane

Namun prestasi di liga domestik tak diiringi dengan pencapaiannya di Liga Champions.

Los Blancos tumbang di partai semifinal ketika berhadapan dengan Bayern Muenchen.

Padahal saat itu Real Madrid diunggulkan menjadi juara setelah rival abadi mereka, Barcelona, tersingkir lebih dulu dari Chelsea.

Kekalahan 1-2 di leg pertama membuat ambisi Real Madrid mengalahkan Bayern Muenchen meningkat dalam leg kedua di markas sendiri.

Terbukti tim besutan Mourinho itu langsung unggul cepat di menit-menit awal babak pertama berkat sepasang gol Crsitiano Ronaldo.

Namun Arjen Robben berhasil mencetak gol untuk Bayern Muenchen hingga akhirnya mereka menumbangkan tuan rumah hingga babak adu penalti.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on

Kekalahan itu meninggalkan kesedihan mendalam bagi Mourinho.

Bahkan pelatih asal Portugal itu mengaku dirinya menangis setelah pertandingan.

"Cristiano, Kaka, Sergio Ramos adalah tiga monster sepak bola yang lengkap dan tak diragukan lagi, namun mereka juga manusia," ujar pelatih Tottenham Hotspur itu kepada Marca.

"Malam itu adalah satu-satunya momen dalam karier saya sebagai pelatih yang menangis setelah kekalahan."

"Saya masih mengingatnya ketika saya berhenti di depan rumah dan di dalam mobil saya menangis."

"Itu sangat sulit diterima karena kami adalah yang terbaik musim itu," tambah Mourinho.


Editor : Ragil Darmawan
Sumber : SuperBall.id

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

TERPOPULER

Close Ads X