SUPERBALL.ID - Komisioner Pemantauan dan Penyelidikan Komnas HAM RI, Choirul Anam, mengungkapkan fakta terbaru dari tragedi Kanjuruhan.
Sebelumnya dalam tragedi Kanjuruhan beredar kabar bahwa ada oknum suporter yang masuk dalam lapangan yang ingin mengungkapkan rasa kecewanya.
Untuk mengamankan kondisi, aparat keamanan kemudian menembakkan gas air mata.
Tetapi Choirul Anam mengatakan Aremania yang turun ke lapangan adalah untuk memberikan semangat pada para pemain Arema FC.
"Yang kita telusuri, mereka masuk ke lapangan untuk memberikan semangat walaupun mereka kalah (pemain Arema FC)," ujar Choirul Anam dalam YouTube Humas Komnas HAM RI.
Menurut Anam, tidak benar jika Aremania turun ke lapangan untuk menganiaya pemain Arema FC.
Bahkan tidak ada pemain yang luka.
"Ini satu jiwa, ayo jangan menyerah, jadi tidak ada pemain yang luka."
Para pemain juga tidak mengungkapkan bahwa para suporter melakukan pengeroyokan.
"Jadi pemainnya tidak bilang seperti itu, dan juga suporternya tidak bilang seperti itu."
Anam menambahkan beberapa menit setelah para suporter turun ke lapangan, kondisinya masih kondusif.
"Sekian menit di lapangan, sebenarnya cukup terkendali."
Baca Juga: Belajar dari Tragedi Kanjuruhan, Pakar Malaysia Minta FAM Ambil Langkah Pencegahan
Kerusuhan baru terjadi ketika aparat keamanan menggunakan gas air mata.
"Apalagi kericuhan itu, banyak pihak yang memberikan keterangan pada kami, itu akibat gas air mata."
Penggunaan gas air mata oleh aparat keamanan membuat Aremania panik.
Kepanikan para penonton tersebut diperparah oleh pintu keluar yang hanya setengah terbuka, bahkan ada beberapa yang tertutup.
Sehingga terjadi penumpukan penonton di sekitar pintu, dan inilah yang menjadi salah satu faktor banyaknya korban jiwa.
"Gas air mata membuat panik."
"Di beberapa tempat ada pintu yang terbuka sempit, terus ada pintu yang tertutup."
"Itu yang membuat banyak jatuhnya korban."
Baca Juga: Kisah Kiper Arema FC Bantu Evakuasi dan Lihat Korban Tewas di Ruang Ganti
Karena itu, Komnas HAM saat ini tengah mendalami bagaimana proses perencanaan keamanan pertandingan.
Pasalnya jika perencanaan keamanan pertandingan sudah benar, maka kemungkinan besar korban yang jatuh tidak sebesar saat ini.
"Dalam konteks ini yang paling penting, kami sedang dalam proses mendalami bagaimana perencanaan keamanan pertandingan."
Menurut Choirul Anam, masyarakat Malang Raya saat ini berharap pada penegak hukum untuk segera mengumumkan siapa yang bertanggung jawab dalam Tragedi Kanjuruhan.
“Masyarakat Malang raya ini menunggu tindakan aparat penegak hukum siapa yang bertanggung jawab dalam tragedi Kanjuruhan ini.”
Lihat postingan ini di Instagram
Editor | : | Ragil Darmawan |
Sumber | : | SuperBall.id |
Komentar