Pemerintah dan FIFA tak mau kejadian serupa terjadi lagi di masa yang akan datang.
Jokowi menjelaskan bahwa jangan sampai ada lagi kegembiraan yang berubah menjadi duka dan malapetaka di kemudian hari.
"Kami bersepakat bahwa tragedi ini menjadi pelajaran yang sangat penting bagi persepakbolaan Indonesia dan juga bagi dunia."
"Dan jangan sampai kejadian ini terulang kembali, jangan sampai kegembiraan penonton pertandingan sepak bola berujung pada duka dan malapetaka," jelasnya.
Baca Juga: Tak Bisa Intervensi PSSI, TGIPF Tragedi Kanjuruhan Bakal Laporkan Hasil Temuan ke FIFA
Selanjutnya, pemerintah dan FIFA juga bersepakat untuk melakukan transformasi sepak bola Indonesia secara menyeluruh.
Mulai dari segi keamanan penonton dan pemain, kelayakan stadion, penerapan teknologi untuk membantu mitigasi, dll.
"Memastikan semua aspek pertandingan berjalan sesuai dengan standar keamanan yang telah ditetapkan oleh FIFA."
"Baik pemain maupun penonton harus terjamin keamanan dan keselamatannya, untuk itu kita sepakat mengkaji kembali kelayakan stadion dan juga menerapkan teknologi untuk membantu mitigasi aneka potensi yang membahayakan penonton maupun pemain," lanjut orang nomor satu di Indonesia itu.
Penyelenggaraan Piala Dunia U-20 di Indonesia pada tahun depan pun menjadi topik pembahasan pemerintah dan FIFA pada diskusi kali ini.
Editor | : | M Hadi Fathoni |
Sumber | : | Sekretariat Presiden |
Komentar