SUPERBALL.ID - Terkait rencana KLB dipercepat, klub-klub Liga 1 enggan bersuara siapakah yang pantas menggantikan Iwan Bule sebagai ketum PSSI.
Menurut Presiden Klub RANS Nusantara FC, Roofi Ardian, membicarakan calon pengganti ketum PSSI terlalu cepat saat ini.
Dia lebih memilih untuk berharap siapapun pengganti dari Iwan Bule bisa lebih baik ke depannya saat menjadi ketum PSSI.
"Terlalu jauh kalau kita berbicara itu, apalagi Kamis tim baru," ujar Roofi Ardian.
"Jadi kami berharap siapapun yang terpilih semoga yang terbaik."
Selain Roofi ada, Direktur utama PT Polana Bola Madura Bersatu (PBMB), Zia Ul Haq, juga mengatakan hal yang senada.
Sebagai informasi, PBMB adalah perusahaan yang menaungi Madura United.
"Para calon nantinya akan disampaikan oleh Komite Pemilihan PSSI, setelah itu ada, baru bicara si A, B, dan C," ujar Zia Ul Haq.
Keputusan PSSI untuk mempercepat KLB tidak bisa dilepaskan adanya desakan dari berbagai pihak.
Dari klub ada Persebaya, Persis Solo dan Madura United yang mendesak agar PSSI segera menggelar KLB.
Baca Juga: Eks Pelatih Timnas Indonesia: Pemain Muda Tanah Air Harus ke Eropa Kalau Mau Hebat
Pada Jumat (4/11/2022), semua klub di Liga 1 bertemu dengan LIB untuk membahas kelanjutan kompetisi.
Menurut Zia Ul Haq, kompetisi Liga 1 jika dilanjutkan harus tetap menggunakan format kandang-tandang (home-away).
"Tidak boleh ada sentralisasi kompetisi lagi karena dampaknya luar biasa bagi industri UMKM dan pekerja terkait yang bergerak karena sepak bola."
Hal tersebut didasarkan karena menurut Zia, klub Liga 1 banyak mendapatkan uang dari kehadiran penonton.
Jika tidak ada penonton maka kemungkinan akan sulit bagi klub untuk bertahan.
"Kalau tidak ada penonton, dari mana kami mendapatkan duit? Sumber pendapatan utama klub itu dari penonton, lalu sponsor."
Sementara itu LIB mengatakan kompetisi Liga 1 tetap akan berjalan penuh, tapi menggunakan untuk formatnya belum diputuskan.
Baca Juga: Seniornya Mogok Main karena Gaji Belum Dibayar, Kapten Timor Leste Tetap Pede Hadapi Brunei
"Kompetisi akan berjalan penuh, namun formatnya belum dipastikan apakah tetap home and away atau menggunakan gelembung (seperti musim 2021/2022)," ujar Juni Ardianto Komisaris PT LIB.
"Nanti disesuaikan dengan izin dari pemerintah."
View this post on Instagram
Editor | : | Ragil Darmawan |
Sumber | : | ANTARA News |
Komentar